01 November 2008

pernikahan Dini


Gencarnya berita tentang pernikahan syech Puji dengan seorang anak di bawah umur membuatku terkenang akan masa kecil. Lahir dan dibesarkan di sebuah desa yang jauh dari keramaian kota dengan beragam kehidupan yang menarik, salah satunya yaitu perkawinan dini. Ketika Andrea Hinata kehilangan sahabat yang pintar tetapi tidak bisa melanjutkan sekolah karena motif ekonomi, maka aku kehilangan sahabat-sahabat pintarku karena mereka harus menikah pada usia sangat muda ya...satu persatu mereka menikah dalam usia yang sangat dini, bayangkan teman SD ku ada yang menikah pada saat kelas II SD, usia yang seharusnya masih seru-serunya main petak umpet..kalau tidak salah dulu itu istilahnya nikah gantung; menikah tapi belum tinggal serumah..biasanya mereka menikah dengan dirayakan (pesta pernikahan) setelah kelas IV. Bagi anak-anak keturunan kyai biasanya mereka akan di'nikah gantung'kan dengan anak kyai lain

Mulai kelas IV ke atas satu persatu teman-teman puteriku menikah, ada yang menikah dengan pemuda yang juga masih remaja ada juga dengan pria yang memang sudah cukup umur, aku ingat biasanya setelah mereka menikah Bapakku yang seorang kepala sekolah akan memohon kepada keluarganya agar anak itu dibiarkan terus sekolah sampai tamat SD, dan itu kadang berhasil kadang tidak. beberapa orang memutuskan untuk berhenti begitu menikah ada juga yang tetap meneruskan sekolah walau tersendat-sendat...ya karena mereka jarang masuk, biasanya kalau masuk suka diledekin sama teman-teman laki-laki, sehingga akhirnya berhenti sekolah juga entah karena malu entah karena memang sudah menikah sehingga tidak bisa bebas lagi bermain..

Kejadian itu memang terjadi sekitar tahun 80 an bukan sekarang dan aku pikir itu tidak terjadi sekarang, jaman ketika anak putera dan puteri bersaing untuk mendapatkan pendidikan yang maksimal; tapi ternyata hal itu masih ada sekarang dan bukan terjadi di desa terpencil seperti tempat kelahiranku.

Dilihat dari segi syariat memang perkawinan itu sah karena anaknya sendiri memang sudah baligh tapi...masa bermain itu juga suatu proses pendidikan kukira..isteri yang akan menjadi ibu dari seorang bahkan beberapa orang anak haruslah pintar dan punya pendidikan memadai, bagaimana bisa seorang ibu mengajari anaknya kalau ibunya sendiri tidak bisa dan tidak tahu...Aku tidak pro dan juga kontra terhadap pernikahan dini seperti ini; Syech Puji bukan orang sembarangan tentu beliau mengerti betul apa yang telah beliau lakukan dan itu hak beliau, hanya ada pertanyaan menggelitik apakah membantu atau menolong seseorang itu hanya bisa dilakukan melalui pernikahan...