24 Januari 2009

Catatan buat Mamah dan Apa

Hari ini aku terima pesan singkat dari Dini Hariany sahabat lamaku, isinya membuatku merenung..ya..kehilangan ibunya di akhir Desember lalu ternyata masih menyisakan kepedihan mendalam bagi dia, dan diujung pesannya Dini menuliskan kalimat"mumpung orang tuamu masih ada sering-seringlah menengok, karena penyesalan itu tidak pernah datang di awal". Penyesalan karena selama ini ternyata kepedulian kita terhadap orang tua sangatlah minim. Berbagai alasan sering muncul ketika mereka menanyakan kapan akan berkunjung...

Pesan singkat itu juga mengingatkanku kepada orang tuaku tercinta yang kini hanya tinggal berdua di rumah, Alhamdulillah Allah masih memberi kesehatan kepada mereka.
Dulu... dengan delapan anak dan penghasilan Apa yang hanya seorang guru desa, tentunya sangat sulit membesarkan dan menyekolahkan kami, tapi dengan kesederhanaanya ternyata semua bisa diatasi.

Ketika aku merengek-rengek minta tas baru, mamahku mebuatkan aku sebuah tas lucu dari bahan wol, ya...mamah merajut baju hangat, tas dan juga menjahitkan pakaian untuk anak-anaknya kadang sampai larut malam...tapi cinta dan kasih sayang seakan menguapkan segala kelelahan.

Maafkan kami ya Mah, Pa...karena tidak setiap saat bisa mengunjungi dan berkumpul di rumah. maafkan kami yang tidak ada pada saat kalian membutuhkan. Di usia kami yang sudah menjadi orang tua juga dari anak-anak kami, cinta dan kasih sayang kalian laksana cahaya penerang yang selalu menyinari dan memberi kehangatan.

08 Januari 2009

Senja di kaki langit



Hari ini, pulang kerja rasanya penat sekali...minggu pertama awal tahun, rasanya pekerjaan kok langsung berjibun.
Sampai di rumah terasa sepi karena anak-anak sedang berlibur ke rumah eyangnya.
Tapi.... seusai mandi dan ketika beranjak menutup gorden belakang rumah...semburat lembayung berwarna kuning keemasan, nampak di kaki langit dengan latar depan pohon kelapa yng memang banyak tumbuh di areal perkolaman di belakang rumah (dinas) ku. Sungguh mempesona...lukisan alam yang luar biasa... segera saja kuambil kamera dan jepret..jepret....
Ketika aku tunjukkan gambarnya ke suami, langsung deh komentar....harusnya pake kecepatan rendah, harusnya bla...bla....supaya gambarnya bagus bu...

Ah biarin aja yang penting hilang sudah penatku, memandangi keindahan langit sore dan tak henti-hentinya memuji kebesaranNya ...Subhaanaka Maa Kholaqta haadza bathila