24 Juni 2022

MENDAKI GUNUNG PARANG VIA FERRATA




Dimulai dari pagi di hari Jum'at melalui percakapan  saat berangkat kerja. " Alhamdulillah besok Sabtu Pak, kita main kemana yuk......" Saat itu suami hanya menjawab, "memangnya mau kemana....."  kemana ya......dan percakapan pun terhenti.

Sore hari sambil jalan pulang, Suamiku bilang....Yuk besok kita coba mendaki tebing di Gunung Parang, Purwakarta, Apa sudah booking tempat. Haa.....

Kisahpun berlanjut, karena semua perlengkapan mendaki sudah disediakan oleh tour guide, tak banyak yang harus disiapkan, hany ingat pesan pemandu untuk memakai pakaian yang cerah supaya fotonya bagus, dan bawa sarung tangan serta sepatu yang nyaman, itu saja.

Bearangkat dari Sukabumi pukul 03.00 pagi, dengan harapan bisa mendaki pagi hari supaya tidak terlalu panas, dan karena sedikit disesatkan oleh google map, kami sampai di kaki Gunung Parang pukul 7.30 WIB. Istirahat sebentar, sarapan di warung yang tersedia disitu, sambil menunggu grup yang mau naik juga berbarengan.

Kawan baru kami ternyata sepasang pemuda yang memang sangat muda dibanding usia kami, akan tetapi hal itu  menambah semangat untuk kami supaya tidak kalah dong sama mereka...
Pendakian dimulai setelah terlebih dulu memasang perlengkapan panjat tebing. via ferrata sendiri merupakan kegiatan panjat tebing melalui tangga besi yang dipasang sepanjang jalur pendakian. jadi tentunya kita memakai tali yang ada kaitannya untuk tangga -tangga besi yang kita lewati.



Persinggahan pertama kami di sini, tempat yang indah untuk foto sambil melihat hamparan area waduk Jatiluhur di kejauhan, jujur sangat suka foto ini, dijepret sama akang pemandu. Tempat ini juga sebagai area camping bagi pengunjung yang menginap.




Mau tahu rasanya mendaki.....nggak cape sih, malah asyik memindahkan kaitan dari satu tangga ke tangga lainnya, merasakan keringat yang mulai bercucuran dan nafas yang mulai memburu terengah-engah....betul-betul pengalaman luar biasa. sekali-kali kita saling meneguhkan semangat untuk tetap bertahan dan melanjutkan perjalanan, meneguhkan tekad supaya nggak kalah sama pasangan anak muda yang satu grup....tetep....ada aroma persaingan ha..ha....


Di tengah jalur pendakian ada area persinggahan, sejenak meluruskan kaki dan meredakan nafas, tentu saja minum yang entah kenapa rasa air minum itu seperti sangat manis dan benar-benar menyegarkan.....ya kali, panas dan lelah sangat....



Pendakian kami berakhir di titik 300 m, sesungguhnya ada dua titik pendakian yang tersedia yaitu 300m dan 900 m, tapi....rasanya sudah tak kuat untuk bisa naik lanjut sampai ke 900 m, ingat umur kali ya... 



 Jangan dipikir pendakian sampai tujuan, dan selanjutnya tinggal turun gampang....kenapa...? karena perjuangan turun itu rasanya lebih melelahkan daripada naik. apalagi ketika melihat titik awal kita naik di kejauhan, yang keciiillll sekali terlihatnya. uh.....sempat beberapa kali teriak sekencang-kencangnya karena merasa lelah sangat....kaki yang sudah mulai lemas juga. dorongan semangat dari kang Hubby, yang pasti sesungguhnya lebih lelah dari aku karena ketika dia nyopir aku malah bisa tidur he he...

Tetap berteguh hati untuk menolak twaran dari pemandu untuk dibantu turun, Ahamdulillah sampai juga di bawah, kembali menapak tanah datar base camp.  Masya Allah, Alhamdulillah.....sungguh perjalanan yang sangat melelahkan tapi juga sangat menyenangkan, ketika akhirnya mampu mendaki dengan segala perjuangannya....

Turun di basecamp, telah disediakan nasi, sayur asem, ikan goreng dan sambal.....Alhmdulillah, terasa sangat nikmat.

Terimakasih Badega Gunung Parang, pendakian yang menakjubkan.....