10 Oktober 2011

Untukmu anak-anakku


Foto AA belum ada  tapi....., nanti nyusul deh   !


Hari ini ingin ibu menulis sesuatu tentang diri kalian nak...

Betapa inginnya ibu menjadi seorang yang sempurna di mata kalian, seorang ibu yang menjadi harapan kalian, ibu minta maaf...

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, ibu mencintai kalian melebihi apapun...

Kalian membuat ibu bahagia disaat gundah, membuat ibu tersenyum disaat susah. Tentunya banyak hal yang kalian inginkan tapi tidak bisa ibu penuhi, sementara ibu menuntut terlalu banyak untuk kalian, sekali lagi maafkan ibu...

Banyak hal yang ibu pelajari semenjak kalian kecil hingga besar seperti sekarang ini, hal itu sangat mendewasakan ibu, dengan karakter kalian yang berbeda, dengan kelebihan dan kekurangan kalian masing-masing. Ibu berharap hal itu akan menjadikan kalian lebih erat, menjadikan kelebihan untuk menutupi kekurangan, saling menyayangi dan saling mengisi, selamanya...sampai kapanpun...

Ibu hanyalah sesosok wanita yang berusaha menjadi ibu yang terbaik buat kalian, walaupun itu sangatlah jauh dari harapan.

Love you all, my lovely kids

07 Oktober 2011

Pagi ....aku sedang bersiap untuk mengikuti senam pagi di kantor, ketika seseorang dengan perlahan mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

Ketika aku buka pintu, sesosok ibu yang sudah aku kenal dan sudah menjadi perbincangan diantara kami tetangga sekitar, aku agak terkejut....karena selama ini aku fikir beliau tidak akan pernah berkunjung ke rumahku, dengan alasan aku tidak terlalu akrab dan tidak pernah terlalu dekat...

Dan...terjadilah apa yang memang sudah aku fikirkan semenjak terdengan ketukan pintu, yah...dengan berlinang air mata beliau menuturkan keprihatinannya, ketidakberdayaannya....persis seperti apa yang tetanggaku ceritakan....cerita itu berujung dengan pinjaman uang...ya...

Bukan masalah berapa meminjam uang, kepada siapa beliau meminjam dan juga untuk apa beliau meminjam, tapi ....yang tidak kami mengerti, beliau itu orang yang berkecukupan secara materi, tapi kenapa hobi meminjam uan dengan janji pembayaran yang tidak pernah ditepati?

Nah...jangan-jangan memang ini penyakit ya....yang pasti lagi-lagi aku tidak bisa menolak dan juga tidak bisa memberikan kesadaran kepada beliau. Ssstt....padahal kami sudah saling mengingatkan untuk tidak lagi memberi pinjaman, tapi wajahnya itu lho...yang bikin gak tega, dan membuat pertahanan cuek jebol....

Sepertinya harus punya cadangan ide nih, bagaimana menyadarkan beliau...demi kebaikan beliau juga..

Aduh...post ku kali ini kok...ngomongin orang ya...