28 Mei 2015

Perjalanan ke Jepang Bagian dua : Grand Shrine Geku-Naiku

Geku adalah kuil yang dibangun sekitar 1.500 tahun lalu sebagai tempat persembahan kepada Amaterasu Omikami salah satu dewa pada kepercayaan Shinto. Dewi Amaterasu merupakan dewi yang memberikan berkah untuk kelimpahan hasil panen, kesehatan dan kesejahteraan menurut kepercayaan mereka.

Sebulan tinggal di Ise shi, tentu tidak melupakan kunjungan ke grand shrine Geku dan Naiku. Hanya memerlukan sekitar 10 menit jalan kaki dari tempat menginap Ise Pearl Peer hotel, sengaja saya berangkat pagi-pagi sekali, mengingat kami janjian untuk dijemput jam 9.00 untuk perjalanan ke Nigata ken, jadilah jam 6 pagi sebelum sarapan saya keluar untuk menyelesaikan penasaran melihat kul yang terkenal di Jepang ini.
Melewati Ise stasiun, sambil agak takut kesasar maklum jalan sendirian...he he...ternyata setelah menyeberang dari stasiun mata sudah dimanjakan dengan jejeran toko-toko souvenir dengan deretan lampion di depannya, sayang...tentu saja sepagi itu belum ada yang buka. Setidaknya jadi yakin bahwa jalan yang diambil tidak salah.
Memasuki area kuil, dihadapkan dengan jembatan cantik dan gerumbulan pepohonan yang tertata rapi, disambut hangat oleh seorang penjaga yang dengan ramah menawarkan peta area Geku. Melewati jembatan kayu Hiyokebashi gerbang menuju Geku

 Karena masih pagi suasananya masih sangat sepi, akan tetapi kesegaran pepohonan yang lebat dan tinggi menjulang, membuat hati terasa hangat...sejuk dan segar....Sebelum memasuki area kuil ada bangunan Temizusha dengan semacam bak berisi air dan tersedia gayung dari kayu untuk mencuci tangan dan mulut.

 Setelah melewati jalan yang dikiri kanan dipenuhi dengan pepohonan tua yang tinggi menjulang memancarkan aroma kedamaian dan kenyamanan, saya melewati bangunan ini, sebuah bangunan yang menjajakan aneka 'jimat' untuk keberkahan yang dijaga oleh seorang kami...bhiksu Jepang.
Nggak bisa mendekat untuk mengambil foto disini karena terpampang tulisan dilarang memotret, jadi dari jauh saja....

Terdapat beberapa Torii gerbang kayu bulat di area ini, di tengah pepohonan. Torii merupakan simbol struktur Shinto

Kuil yang kedua adalah Naiku, Kali ini kami berangkat dari Hotel Hiroya. Naiku adalah Shinto shrine yang juga didekasikan kepada Amaterasu-Omikami, masih satu bagian dengan naiku hanya areanya lebih besar dan luas.
 Melewati gerbang utama yang kemudian disambut dengan aliran sungai jernih Isuzugawa dengan jembatan Ujibashi besar melengkung indah sepanjang 100 m disambut dengan hamparan taman cantik ala Jepang sungguh indah meawan.

 Berdoa di kuil Amaterasu memohon keselamatan dan kebahagian.


 Di seluruh area juga dipenuhi dengan pepohonan tinggi menjulang, terasa sejuk dan segar, meskipun memerlukan perjalanan yang lumayan jauh dari sejak pintu gerbang sampai ke kuil utama, tidak terasa melelahkan...tipsnya...jangan lupa pakai sepatu  yang nyaman ya....jalan kaki lumayan jauh...



Disini juga tersedia souvenir untuk berbagai keperluan ibadah Shinto.

Perjalanan melelahkan sekaligus menyenangkan, melihat sisi kepercayaan orang Jepang di tengah arus modernisasi, tetap terjaga dan tidak tergerus budaya luar.
Perjalanan pulang....
Di sepanjang jalan masuk/keluar kita melewati berbagai toko souvenir berupa pernak-pernik hiasan khas jepang dan juga berbagai makanan khas yang aromanya menusuk hidung...hmmm...sepertnya enak hanya saja bagi orang muslim sepertinya harus berhati-hati memperhatikan kandungan bahan makanan karena banyak yang tidak halal.

Tidak ada komentar: